Pondok Pesantren Nurul Huda didirikan pada tahun 1979 oleh seorang Muallim (sebutan Guru/Ustad. Bagi masyarakat Betawi) di Kel. Neroktog, Kec. Pinang, Kota Tangerang, yaitu Bapak KH, Muallim Arab bin H. Syatar. Nama Nurul Huda sendiri diilhami oleh salah satu seorang guru beliau Almarhum KH. Amsyir dari kampung Gondrong (sebuah kelurahan di kota Tangerang)
Pada mulanya pondok pesantren Nurul Huda hanya halaqoh pengajian biasa, karena melihat kondisi masyarakat masih banyak yang kurang peduli terhadap pengetahuan agama, maka dibentuklan madrasah Ibtidaiyah (setara dengan SD), Madrasa Tsanawiyah (setara dengan SMP), dan Madrasah Aliyah (setara dengan SMA/SMK) yang semuanya itu berdiri dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul-Huda dan berbadan Hukum dengan Nama YAYASAN DARMA INDONESIA (YADIN)
Kini diusianya yang sudah melebihi seperempat abad, Pondok Pesantren Nurul Huda hadir dengan mengkombinasikan antara sistem Modern dan Salafiyah menuju generasi yang mendalami Agama Islam dan terampil di bidang IPTEK. Terlebih dengan pulangnya salah satu putra Bapak KH.Muallim Arab dari Tarim, Hadramaut Rep. Yaman, yaitu Ust. H. Buchori Al-Aroby, atas izin sang Guru Al Allamah Assyekh Al-Habib Hasan bin Abdullah Assyatiry, maka nuansa pesantren yang bercermin kepada para Ulama dan Habaib “Min Saadati Bani Alawi” semakin kental, dengan diselenggarakannya kegiatan extrakurikuler berupa pembaca Ratib, Maulid, Hadroh, Sholawat, Dll. .
Sehingga cita - cita mulia yaitu membentuk generasi yang berakhlakul karimah dan tidak menyimpang dari Mazhab “Ahlusunnah Waljama’ah” (Syafe’i, Maliki, Hanafi, Hambali) serta tidak keluar dari Thariqoh Salafus sholeh dapat terwujud. Amin..Ya’..Robbal Alamin...
0 komentar:
Posting Komentar